Seberkas sinar kuning keeemasan semakin tampak nyata di kejauhan, suara
burungpun mulai ikut terdengar seakan ikut mengatakan “ selamat datang
pagi yang indah, selamat datang kembali kehidupan”
Di kejauhan juga mulai tampak orang-orang melakukan kegiatan rutinnya
ada yang pergi ke sungai untuk mandi, ada yang mengambil air bersih
sambil bersenandung ‘ seandainya hidupku selalu begini, seandainya
alamku juga tak berubah, seandainya ketenangan ini selalu ku dapat
seandainya…………….’
Lebih kedalam lagi menelusuri desa di depan –depan rumah juga mulai
tampak kegiatan, ada yang sedang bersiap menjemur padi ,ada yang sedang
mencukur kumis dan jenggot bahkan ada pula yang sedang memakan ubi rebus
hangat di temani secangkir kopi…….yah secangkir kopi yang enak sekali, di buat dengan kasih sayang…….sungguh permai dan nyaman sekali desa
itu…….sebuah desa yang terpencil , desa yang indah , LEMAH IRENG
itulah namanya……terletak di Utara sebuah lembah gunung yang menjulang
tinggi dan lebatnya GUNUNG MENDUNG namanya karena ujungnya di selimuti
oleh awan yang tak pernah hilang
Di Ujung desa terdapat sebuah rumah kecil yang sederhana tapi
indah..orang-orang desa memanggil pemiliknya dengan sebutan Nyai
Sabrang….seorang wanita pertengahan umur yang masih menampakkan
garis-garis kecantikannya wanita pribumi…..hidung yg mancung, kulit
kuning langsat dan bentuk tubuh yang masih indah walaupun sudah tampak
kerut-kerut di wajah.
Nyai sabrang hidup bersama seorang anaknya yang bernama Suro Bledhuk ,
yang merupakan seorang anak yang cukup tampan ,dimana ketampanannya
melebihi anak orang-orang desa pada umumnya,berumur 13 tahunan . Tidak
ada yang tahu siapakah sebenarnya mereka, suami ataupun ayah mereka juga
tidak pernah terlihat, walaupun demikian orang-orang desa tersebut
sangat senang dan juga sayang pada mereka, mereka terkenal ramah dan
suka menolong tanpa pamrih.
Pernah di desa tersebut terjadi wabah penyakit Cacar sehingga banyak
yang harus di rawat , karena cacar tersebut termasuk cacar api yang ganas,
dan ternyata Nyai Sabrang sangat pandai dalam ilmu pengobatan, sehingga
wabah tersebut tidak menimbulkan banyak korban jiwa, semenjak itulah mereka
dapat menerima keadaan keluarga Nyai sabrang dengan baik.
Dimana
sebelumnya banyak warga yang mempertanyakan kehadiran mereka, yang
memang merupakan suatu misteri yang sampai saat ini tak ada yang tahu
riwayat keluarga tersebut.
Semenjak kecil Suro Bledhuk sudah di ajari ibunya tentang obat-obatan
dan segala seluk beluknya , sehingga di usianya sekecil itu sudah bisa
di sebut seorang tabib yang handal, bukan hanya seluk beluk obat dan
penyakit , sampai urusan merawat luka, dan juga system syaraf juga sudah
di pahami , karena selain cerdas dia juga pemberani sekali.
Pendek
kata hanya tinggal pengalaman aja untuk menambah kemantapan
ilmu pertabibannya.
Di pagi itu Suro Bledhuk sedang membantu ibunya memjemur aneka bahan Obat-obatan.
" ibu, Suro pengen nanya neh"
"Ada Apa to suro kok wajahmu serius amat gitu, emang mau Tanya apa ?"
"Jangan macem-macem ya kayak kemarin sampai masalah kenapa dada wanita bisa membesar di tanyakan juga."
"Ah ibu ini lho kan suro pengen tau aja kemarin, kan berhubungan ama
pertabibpan juga bu ," Suro cari alasan sambil Tersenyum malu…abis hampir
ketahuan padahal dia Tanya kemarin karena ngak sengaja lihat Orang
mandi di kali, sial dasar mesum batin suro
Tiba-tiba Suro kaget “ Juuueeduk “ kepalanya sakit di pukul bambu kecil
yang sering di pakai ibunya untuk mengolah obat-obat.
" Ampun bu kenapa
seh kok kepalaku kok di pukul benjol neh…" gerutu Suro
" Dasar Kecil-kecil Otak mesum , tuh lihat wajahmu senyam-senyum pasti mikir yang ngak-ngak ya " damprat ibunya
"He he he .."ah Ibu ini tau aja batin Suro
"Nah tuh senyum-senyum lagi minta benjol lagi ya." kata ibunya
"Ngak-ngak bu kapok neh."
Nyai Sabrang juga ikut tersenyum melihat kelakuan anak semata wayang nya
itu " sebenarnya apa seh yang pengen kamu tanyakan Suro "
"Anu Bu sebenarnya Ayahku siapa seh…?" "Trus kita memang tidak punya saudara kah bu "
Mendengar pertanyaan anaknya Nyai Sabrang termenung , dengan pandangan
kosong dia menatap kejauhan di sana, seakan sedang me- reka-reka dan
mengingat peristiwa yang silam…."Buu.." si suro menyentuh tangan ibunya
dengan lembut.
Nyai sabrang sedikit terkejut…"eh maaf Suro ibu melamun ."
" Sebenarnya kita masih punya banyak saudara Suro cuman ibu tidak tau
dimana mereka sekarang semuanya….yang ibu tau cuman satu yaitu pamanmu
bernama Suwito yang tinggal di Desa Waringin."
"Wah di mana desa itu bu"
" jauh Suro dari sini ke arah selatan…"
"trus yang
lainnya memang kenapa ibu kok sampai tidak tau keberadaannya…"
" Hemm….haaah" Nyai Sabrang menarik nafas panjang mendengar pertanyaan
anaknya yang bertubi-tubi itu.
" Mari kita duduk nanti ku ceritakan
rasanya dirimu sudah cukup besar untuk tahu "
Kemudian setelah mereka
duduk mulailah Nyai Sabrang bercerita tentang peristiwa yang lalu…….yang
membuat mereka sampai di Desa Lemah Ireng tersebut……saat mendengar
cerita terlihat wajah Suro Bledhuk yang biasa tampan , Ceria , dan
Tenang itu berubah-ubah tak menentu…kadang Giginya bergemeretuk
sendiri….seakan-akan dia mendengar sebuah cerita khayalan yang
mengerikan yang bahkan sebelum ibunya bercerita dia sama sekali tidak
pernah terbersit hal seperti itu……
" Begitulah Suro ceritanya." terlihat Nyai Sabrang berlinang airmata demikian
juga dengan Suro.
" Lalu bu siapakah ayahku kenapa tak pernah di
singgung-singgung di cerita yang barusan ibu sampaikan "
Nyai sabrang memandang anaknya penuh
kesedihan dan kasihan "engkau nanti juga akan tau Suro Belum saat nya "
http://pelanginewsinfo.blogspot.com/2017/05/pelangiqq-bagaimana-cara-bermain-dan.html
BalasHapushttp://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/05/apa-sebenarnya-judi-online.html
http://pelangimagazine1945.blogspot.com/2017/05/kemenangan-adalah-tergantung-bagaimana.html
http://allaboutpelangiqq.blogspot.com/2017/05/hidup-bergelimang-harta-dari-judi-online.html
Bab 5 gak dilanjutin ceritanya mas.. gantung ceritanya sampe bab 4 bae😄
BalasHapus