SELAMAT MEMBACA

Selamat Datang Rekan-rekan Penggemar Cersil

Senin, 11 Februari 2013

DESA LEMAH IRENG

Seberkas sinar kuning keeemasan semakin tampak nyata di kejauhan, suara burungpun mulai ikut terdengar seakan ikut mengatakan “ selamat datang pagi yang indah, selamat datang kembali kehidupan”

Di kejauhan juga mulai tampak orang-orang melakukan kegiatan rutinnya ada yang pergi ke sungai untuk mandi, ada yang mengambil air bersih sambil bersenandung ‘ seandainya hidupku selalu begini, seandainya alamku juga tak berubah, seandainya ketenangan ini selalu ku dapat seandainya…………….’

Lebih kedalam lagi menelusuri desa di depan –depan rumah juga mulai tampak kegiatan, ada yang sedang bersiap menjemur padi ,ada yang sedang mencukur kumis dan jenggot bahkan ada pula yang sedang memakan ubi rebus hangat di temani secangkir kopi…….yah secangkir kopi yang enak sekali, di buat dengan kasih sayang…….sungguh permai dan nyaman sekali desa itu…….sebuah desa yang terpencil , desa yang indah , LEMAH IRENG itulah namanya……terletak di Utara sebuah lembah gunung yang menjulang tinggi dan lebatnya GUNUNG MENDUNG namanya karena ujungnya di selimuti oleh awan yang tak pernah hilang

Di Ujung desa terdapat sebuah rumah kecil yang sederhana tapi indah..orang-orang desa memanggil pemiliknya dengan sebutan Nyai Sabrang….seorang wanita pertengahan umur yang masih menampakkan garis-garis kecantikannya wanita pribumi…..hidung yg mancung, kulit kuning langsat dan bentuk tubuh yang masih indah walaupun sudah tampak kerut-kerut di wajah.

Nyai sabrang hidup bersama seorang anaknya yang bernama Suro Bledhuk , yang merupakan seorang anak yang cukup tampan ,dimana ketampanannya melebihi anak orang-orang desa pada umumnya,berumur 13 tahunan . Tidak ada yang tahu siapakah sebenarnya mereka, suami ataupun ayah mereka juga tidak pernah terlihat, walaupun demikian orang-orang desa tersebut sangat senang dan juga sayang pada mereka, mereka terkenal ramah dan suka menolong tanpa pamrih.

Pernah di desa tersebut terjadi wabah penyakit Cacar sehingga banyak yang harus di rawat , karena cacar tersebut termasuk cacar api yang ganas, dan ternyata Nyai Sabrang sangat pandai dalam ilmu pengobatan, sehingga wabah tersebut tidak menimbulkan banyak korban jiwa, semenjak itulah mereka dapat menerima keadaan keluarga Nyai sabrang dengan baik.
Dimana sebelumnya banyak warga yang mempertanyakan kehadiran mereka, yang memang merupakan suatu misteri yang sampai saat ini tak ada yang tahu riwayat keluarga tersebut.

Semenjak kecil Suro Bledhuk sudah di ajari ibunya tentang obat-obatan dan segala seluk beluknya , sehingga di usianya sekecil itu sudah bisa di sebut seorang tabib yang handal, bukan hanya seluk beluk obat dan penyakit , sampai urusan merawat luka, dan juga system syaraf juga sudah di pahami , karena selain cerdas dia juga pemberani sekali.
Pendek kata hanya tinggal pengalaman aja untuk menambah kemantapan ilmu pertabibannya.

Di pagi itu Suro Bledhuk sedang membantu ibunya memjemur aneka bahan Obat-obatan.
" ibu, Suro pengen nanya neh"

"Ada Apa to suro kok wajahmu serius amat gitu, emang mau Tanya apa ?"
"Jangan macem-macem ya kayak kemarin sampai masalah kenapa dada wanita bisa membesar di tanyakan juga."

"Ah ibu ini lho kan suro pengen tau aja kemarin, kan berhubungan ama pertabibpan juga bu ," Suro cari alasan sambil Tersenyum malu…abis hampir ketahuan padahal dia Tanya kemarin karena ngak sengaja lihat Orang mandi di kali, sial dasar mesum batin suro

Tiba-tiba Suro kaget “ Juuueeduk “ kepalanya sakit di pukul bambu kecil yang sering di pakai ibunya untuk mengolah obat-obat.
" Ampun bu kenapa seh kok kepalaku kok di pukul benjol neh…" gerutu Suro

" Dasar Kecil-kecil Otak mesum , tuh lihat wajahmu senyam-senyum pasti mikir yang ngak-ngak ya " damprat ibunya

"He he he .."ah Ibu ini tau aja batin Suro
"Nah tuh senyum-senyum lagi minta benjol lagi ya." kata ibunya
"Ngak-ngak bu kapok neh."

Nyai Sabrang juga ikut tersenyum melihat kelakuan anak semata wayang nya itu " sebenarnya apa seh yang pengen kamu tanyakan Suro "
"Anu Bu sebenarnya Ayahku siapa seh…?" "Trus kita memang tidak punya saudara kah bu "

Mendengar pertanyaan anaknya Nyai Sabrang termenung , dengan pandangan kosong dia menatap kejauhan di sana, seakan sedang me- reka-reka dan mengingat peristiwa yang silam…."Buu.." si suro menyentuh tangan ibunya dengan lembut.
Nyai sabrang sedikit terkejut…"eh maaf Suro ibu melamun ."

" Sebenarnya kita masih punya banyak saudara Suro cuman ibu tidak tau dimana mereka sekarang semuanya….yang ibu tau cuman satu yaitu pamanmu bernama Suwito yang tinggal di Desa Waringin."

"Wah di mana desa itu bu"
" jauh Suro dari sini ke arah selatan…"
"trus yang lainnya memang kenapa ibu kok sampai tidak tau keberadaannya…"

" Hemm….haaah"  Nyai Sabrang menarik nafas panjang mendengar pertanyaan anaknya yang bertubi-tubi itu.
" Mari kita duduk nanti ku ceritakan rasanya dirimu sudah cukup besar untuk tahu "

Kemudian setelah mereka duduk mulailah Nyai Sabrang bercerita tentang peristiwa yang lalu…….yang membuat mereka sampai di Desa Lemah Ireng tersebut……saat mendengar cerita terlihat wajah Suro Bledhuk yang biasa tampan , Ceria , dan Tenang itu berubah-ubah tak menentu…kadang Giginya bergemeretuk sendiri….seakan-akan dia mendengar sebuah cerita khayalan yang mengerikan yang bahkan sebelum ibunya bercerita dia sama sekali tidak pernah terbersit hal seperti itu……

" Begitulah Suro ceritanya." terlihat Nyai Sabrang berlinang airmata demikian juga dengan Suro.

" Lalu bu siapakah ayahku kenapa tak pernah di singgung-singgung di cerita yang barusan ibu sampaikan "
Nyai sabrang memandang anaknya penuh kesedihan dan kasihan "engkau nanti juga akan tau Suro Belum saat nya "

2 komentar:

  1. http://pelanginewsinfo.blogspot.com/2017/05/pelangiqq-bagaimana-cara-bermain-dan.html
    http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/05/apa-sebenarnya-judi-online.html
    http://pelangimagazine1945.blogspot.com/2017/05/kemenangan-adalah-tergantung-bagaimana.html
    http://allaboutpelangiqq.blogspot.com/2017/05/hidup-bergelimang-harta-dari-judi-online.html

    BalasHapus
  2. Bab 5 gak dilanjutin ceritanya mas.. gantung ceritanya sampe bab 4 bae😄

    BalasHapus